Dilema nyarik solusi buat mata uang BRICS
Baiklah, untuk post kali ini, saya akan menggunakan bahasa indo campur malay campur english untuk membahas soal gimana nyarik solusi buat dilema mata uang BRICS? Sebelum itu saya akan terangkan sedikit perkara di awal sebelum kita bahas soal dilema itu ya.
Jadi mata uang BRICS itu nanti bukan seperti Europe karena BRICS gak mau punya masalah seperti yang kita udah tahu kalau mau kayak gitu. BRICS maunya buat mata uang fiat yang tujuannya hanya untuk berfungsi sebagai Unit of Accounting. Berarti hanya untuk tujuan mengira saat mau clearance trade atau investment.
Alasannya supaya semua negara tidak terbeban dengan tanggungjawab daripada mata uang mereka digunakan sebagai Unit of Accounting. Lebih baik punya mata uang khusus buat ngurusin soal bila mau clearance trade apa investment sahaja. Setelah tahu tujuan dan mata uang itu, kita masuk ke soal dilema ya.
- Mata uang BRICS misalkan kita panggil "UNIT". Contoh 1 unit = 100 rupiah / 1 unit = 95 ringgit.
- Mata uang "UNIT" hanya untuk clearance trade atau investment.
- Dilemanya BRICS gak mau negara apa pun simpan mata uang "UNIT" banyak-banyak lebih dari apa yang diperlukan untuk tujuan clearance trade atau investment itu tadi kan.
- Soalnya yang wajar disimpan itu berapa?
- Siapa yang bakal mutusin soal kadar wajar untuk setiap keperluan negara kan berbeda?
- Apa mau dihukum kalau simpan tapi gak digunakan?
- Apa sebenarnya punya cara lain soal mau clearance trade atau investment itu. Contoh guna fizikal emas?
Comments
Post a Comment